Senin, 24 September 2012

BISNIS SYARIAH


What is business syariah? How to do business syariah? Definite business to tend in analogikan with buyer. Syariah himself is claims are mohammed anism. Kadi business syariah is traded according claims are mohammed anism. So trade that okay? my very easy namely trade based demonstrate in rasulullah swt. So trade upright, mandate, not nipu? go, yes. not reduce scales not usury. Syariah concept of economy be introduced to the public in 1991 when bank muamalat indonesia stand, which later joined by other financial institutions. At that time socialization economic syariah done each financial institution syariah. After to evaluate in together, realize that socialization economic system syariah can only be successful if adopted in a structured way and sustainable.
Menyadari hal tersebut, lembaga-lembaga keuangan syariah berkumpul dan mengajak seluruh kalangan yang berkepentingan untuk membentuk suatu organisasi, dengan usaha bersama akan melaksanakan program sosialisasi terstruktur dan berkesinambungan kepada masyarakat. Organisasi ini dinamakan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah yang disingkat dengan MES, sebutan dalam bahasa Indonesia adalah Masyarakat Ekonomi Syariah, dalam bahasa Inggris adalah Islamic Economic Society atau dalam bahasa arab nya Mujtama’ al-Iqtishad al-Islamiy, didirikan pada hari Senin, tanggal 1 Muharram 1422 H, bertepatan pada tanggal 26 Maret 2001 M. Di deklarasikan pada hari Selasa, tanggal 2 Muharram 1422 H di Jakarta.
Secara bahasa, Syariat (al-syari’ah) berarti sumber air minum (mawrid al-ma’ li al istisqa) atau jalan lurus (at-thariq al-mustaqîm). Sedang secara istilah Syariah bermakna perundang-undangan yang diturunkan Allah Swt melalui Rasulullah Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia baik menyangkut masalah ibadah, akhlak, makanan, minuman pakaian maupun muamalah (interaksi sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan) guna meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
            Menurut Syafi’I Antonio, syariah mempunyai keunikan tersendiri, Syariah tidak saja komprehensif, tetapi juga universal. Universal bermakna bahwa syariah dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat oleh setiap manusia. Keuniversalan ini terutama pada bidang sosial (ekonomi) yang tidak membeda-bedakan antara kalangan Muslim dan non-Muslim. Dengan mengacu pada pengertian tersebut, Hermawan Kartajaya dan Syakir Sula memberi pengertian bahwa Bisnis syariah adalah bisnis yang santun, bisnis yang penuh kebersamaan dan penghormatan atas hak masing-masing. Pengertian yang hari lalu cenderung normatif dan terkesan jauh dari kenyataan bisnis kini dapat dilihat dan dipraktikkan dan akan menjadi trend bisnis masa depan.
            Bisnis Syariah Islam sangat mengutamakan unsur saling tolong-menolong dan saling menguntungkan antar mereka yang bertransaksi. Mari kita ingat tatkala Rasulullah Saw dengan jujur menjelaskan kekurangan dan kelebihan barang yang dagangan disaat berbisnis kala itu. Orangpun menjadi puas karena merasa tidak dibohongi, tapi kalau sistem ijon bisa-bisa si petani akan kecewa karena saat dipetik ternyata hasilnya kebun/sawah berlipat-lipat dari yang diperkirakan atau sebaliknya si pembeli bisa juga kecewa karena hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Dalam bisnis Syariah Islam hal-hal yang berpotensi saling merugikan sangat dihindari dan dilarang.
            Ada juga saat ini bisnis yang bertentangan dengan syariah Islam yaitu bisnis rentenir.  Seseorang meminjamkan uang kemudian pembayarannya diangsur dengan ditambah bunganya sekalian. Di zaman modern saat ini kejadian seperti itu benar-benar terjadi dan banyak sekali. Memang saat memberikan pinjaman seakan seperti menolong namun dengan harus membayar dengan tambahan bunga yang tinggi tentu sama saja semakin menyusahkan yang hutang. Itu jelas bukan bisnis syariah Islam namun benar-benar nyata dan tumbuh subur di kehidupan disekitar kita.
            Bisnis syariah selain bertujuan seperti usaha pada umumnya, juga menjalankan syariat dan perintah Allah dalam hal bermuamalah atau interaksi sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk membedakan bisnis syariah dan usaha biasa, bisa dengan mebandingkan cici-ciri sebagai berikut:
  1. Selalu Berpijak Pada Nilai-Nilai Ruhiyah. Nilai ruhiyah adalah kesadaran setiap manusia akan eksistensinya sebagai ciptaan Allah yang harus selalu kontak dengan-Nya dalam wujud ketaatan di setiap tarikan nafas hidupnya.
  2. Memiliki Pemahaman Terhadap Bisnis yang Halal dan Haram. Seorang pelaku bisnis syariah dituntut mengetahui benar fakta-fakta terhadap praktek bisnis yang Sahih dan yang salah. Disamping juga harus paham dasar-dasar nash yang dijadikan hukumnya.
  3. Benar Secara Syar’iy Dalam Implementasi. Intinya pada masalah ini adalah ada kesesuaian antara teori dan praktek, antara apa yang telah dipahami dan yang di terapkan. Sehingga pertimbangannya tidak semata-mata untung dan rugi secara material.
  4. Berorientasi Pada Hasil Dunia dan Akhirat. Bisnis tentu di lakukan untuk mendapat keuntungan sebanyak-banyak berupa harta, dan ini di benarkan dalam Islam. Karena di lakukannya bisnis memang untuk mendapatkan keuntungan materi. Dalam konteks ini hasil yang di peroleh, di miliki dan dirasakan, memang berupa harta.
  5. Tetapi seorang Muslim yang sholeh tentu bukan hanya itu yang jadi orientasi hidupnya. Namun lebih dari itu. Yaitu kebahagiaan abadi di yaumil akhir. Oleh karenanya. Untuk mendapatkannya, dia harus menjadikan bisnis yang dikerjakannya itu sebagai ladang ibadah dan menjadi pahala di hadapan Allah .
            Jika semua hal diatas dimiliki oleh seorang pengusaha muslim, niscaya dia akan mampu memadukan antara realitas bisnis duniawi dengan ukhrowi, sehingga memberikan manfaat bagi kehidupannya di dunia maupun akhirat.

            Muhammad Rasulullah Nabi kita tercinta, adalah seorang saudagar ternama pada zamannya. Bahkan sejak usia muda, beliau dipandang sebagai sudagar sukses. Disadari atau tidak sukses tersebut tidak lepas dari aktivitas marketing yang diterapkannya yang tak cuma ampuh tapi juga sesuai syariah dan tentu saja penuh ridho dari Allah. Jika Anda tertarik menerapkannya, selain mendapat keuntungan, insyaallah bisnis Anda pun barokah. Inilah empat tips marketing a la Nabi:
1.      Jujur
2.      Mencintai Customer
3.      Penuhi Janji
4.      Segmentasi ala Nabi

REFERENSI*:

Rabu, 19 September 2012

business process management


The development of the market ' s move to be very competitive business and the complex and tight has invited new challenges for company. The speed be a problem should be reck namely how the company or an organization to gain information immediately, and to evaluate and for then used the information to respond to any event and problem quickly and properly again. Therefore speed be an important factor in growing competitiveness of an enterprise or organization.
Proses bisnis adalah inti dari seluruh aktivitas pada suatu perusahaan atau organisasi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, proses bisnislah yang akan memberdayakan seluruh sumber daya yang ada pada perusahaan. Tapi yang perlu diketahui adalah bahwa setiap bisnis memiliki proses masing-masing yang unik, sesuai dengan karakteristik dari perusahaan dan bidang usahanya, seperti proses pembuatan produk ataupun layanan baru, pengadaan supply, menjawab pertanyaan pelanggan,ataupun rekruitasi karyawan baru, yang tentunya memiliki perbedaan karekteristik tersendiri untuk setiap perusahaan.
Manajemen Proses Bisnis yang efektif dan efisien dapat menghasilkan nilai-nilai kompetitif bagi perusahaan. Proses bisnis yang dikelola dengan baik akan mampu menumbuhkan peluang. Namun perusahaan terkadang kurang memahami dan tidak mampu mengontrol proses bisnis yang dimilikinya. Pihak manajemen mungkin telah berhasil membuat prosedur yang ideal untuk menjalankan proses bisnisnya, tapi pada kenyataannya, implementasi di lapangan dapat sangat berbeda dari apa yang telah dirancang sebelumnya. Pada pelaksanaan suatu proses bisnis kadang terjadi redundansi,ketidak efisienan, stagnasi, dan berbagi kesalahan-kesalahan lainnya yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Bisnis yang tidak tangkas dalam mengontrol proses bisnis yang dimilikinya cenderung akan menghalangi usaha perusahaan dalam mencapai sasaran yang diinginkan.

Setiap solusi Manajemen Proses Bisnis (BPM) memiliki empat komponen utama:
1.      Pemodelan
pengguna dapat mendefinisikan dan mendesain struktur dari setiap proses bisnis secara grafis. Manajer Proses dapat mendesain sebuah proses beserta seluruh elemen, aturan, sub-proses, parallel proses, penanganan exception, penangan error, dan workflow dengan mudah tanpa perlu memiliki kemampuan programming khusus dan tanpa membutuhkan bantuan dari staf IT.
2.      Pengintegrasian
BPM dapat menghubungkan setiap elemen dalam proses sehingga elemen-elemen tersebut dapat saling berkolaborasi dan bertukar informasi untuk menyelesaikan tujuannya. Pada level aplikasi, hal ini bisa diartikan sebagai penggunaan Application Programming Interface (API) dan messaging. Bagi pengguna, hal ini berarti tersedianya sebuah workspace pada komputernya ataupun perangkat wireless-nya untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perannya pada suatu proses bisnis
3.      Pengawasan
Pengguna dapat mengawasi dan mengontrol performansi dari proses bisnis yang sedang berjalan dan performansi dari setiap personil yang terlibat dalam proses bisnis tersebut. Pengguna juga dapat memperoleh informasi mengenai proses yang tengah berjalan, maupun yang telah selesai, beserta data-data yang ada didalamnya.
4.      Optimalisasi
Pengguna dapat menganalisa dan memonitor suatu proses bisnis, melihat ketidak efisienan, dan juga memungkinkan pengguna untuk mengambil tindakan dengan cepat dan merubah proses tersebut untuk meningkatkan efisiensinya.
Proses bisnis itu sendiri memiliki beberapa tipe :
a. Proses Manajemen : proses yang mengendalikan fungsi operasional dari sebuah sistem.
    Contoh : manajemen strategis
b. Proses Operasional : proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran utama.
    Contoh : proses pembelian, manufaktur, penjualan, dsb
c. Proses pendukung : proses yang mendukung proses inti
    Contoh : recruitment, accounting, dll.

Kelebihan BPM
Apa sebenarnya yang akan diperoleh perusahaan yang memanfaatkan solusi BPM dalam mengelola dan mengoptimisasi proses bisnis yang dimilikinya? Keuntungan dari pemanfaatan solusi Manajemen Proses Bisnis (BPM) antara lain:

v  Solusi BPM akan memfasilitasi perusahaan dalam memodelkan proses bisnis yang dimiliki, mengotomatisasi jalannya proses bisnis tersebut, memonitor jalannya proses, serta memberikan cara yang mudah dan cepat ketika perusahaan akan melakukan perubahaan proses bisnis untuk meningkatkan performansinya.
v  Software BPM membantu perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang selama ini masih dilakukan secara manual. Solusi BPM dapat mengotomatisasi proses persetujuan serta penolakan, notifikasi dan laporan status.
v  Dengan BPM, integrasi antar proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
v  BPM membantu perusahaan dalam membuat exception handling dan proses alternatif yang sangat dibutuhkan untuk menanggulangi masalah pada bisnis yang bersifat sangat dinamis seperti sekarang ini.
Referensi*: